Senin, 29 April 2013

Pendekatan Pada Manajemen kelas


No
Pendekatan pada Manajemen kelas
Arti
Tujuan
Contoh
1
Pendekatan Kekuasaan

Pendekatan kekuasan bukan berarti  mengharuskan para guru atau memosisikan dirinya sebagai penguasa,  pendekatan kekuasaan disini memiliki pengertian sebagai sikap konsisten dari seorang guru untuk menjadikan norma atau aturan-aturan dalam kelas sebagai acuan untuk menegakkan kedisiplinan.

Untuk dapat mewujudkan suasana belajar yang kondusif, karena disiplin merupakan kekuatan utama. untuk mendukung hal tersebut.
Contohnya, didalam sebuah kelas membuat suatu peraturan, apabila siswa terlambat masuk pada jam yang sudah ditentukan akan diberikan sanksi, begitu juga dengan guru kelasnya peraturan ini juga berlaku terhadap guru. sesuai yang sudah di sepakati bersama
a.       Pendekatan perintah dan larangan
Pendekatan Perintah dan larangan
Pendekatan larangan dan anjuran adalah pendekatan dalam pengelolaan kelas yang dilakukan dengan memberikan peraturan-peraturan yang isinya melarang siswa melakukan sesuatu yang mencemarkan kegiatan proses belajar-mengajar atau menganjurkan siswa untuk melakukan sesuatu yang mendukung proses belajar-mengajar (Nurhadi, 1983: 175) .
Larangan dan anjuran ini akan efektif apabila disusun berdasarkan kontrak sosial, sehingga tidak dirasakan oleh siswa sebagai pembatasan yang diberikan oleh sekolah, tetapi lebih dirasakan sebagai kesepakatan bersama yang harus ditaati bersama.

Agar dapat mengembalikan suasana kondusif setelah sebelumnya terjadi suatu keributan didalam kelas.
Contohnya:  Didalam kelas sudah dibuat peraturan berupa perintah dan larangan yang harus dilaksanakan, apabila ada yang tidak melaksanakan atau bahkan melanggar akan dijatuhi sanksi.
b.      Pendekatan Intimidasi
Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Teguran keras seperti(hukuman yang kasar, ejekan, hinaan, paksaaan, ancaman, serta menyalahkan). Pendekatan ini iberikan pada situasi tertentu dengan maksud untuk segera menghentikan perilaku peserta didik yang menyimpang.Namun pendekatan ini  hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala masalahnya, bukan masalah itu sendiri. Kelemahan yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik.

Bertujuan agar menghentikan Prilaku yang menyimpang  dari seorang siswa atau kelompok siswa.
Contohnya: Guru memergoki dua peserta didik yang sedang berkelahi. Kemudian guru berteriak berhenti. Dengan harapa setelah mendengar suara guru, kedua peserta didik itu berhenti berkelahi, kehadiran guru membuat mereka takut, takut karena membayangkanakan memperoleh hukuman yang berat.
Pendekatan Ancaman
Pendekatan ancaman adalah pendekatan yang memberikan ancaman seperti penangguhan nilai,pemberian tugas tambahan serta memberikan tugas-tugas yang bersifat mendidik. perlu diingat bahwa pendekatan ini dilakukan dalam taraf kewajaran dan diusahakan untuk tidak melukai perasaan siswa.
Tujuannya adalah untuk member peringatan atau pelajaran kepada siswa ketika mereka sudah mulai acuh terhadap peraturan yang sudah disepakati.
Contohnya: Apabila guru mendapati siswa yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan dikelas, maka guru dapat memberi ancaman seperti” siapa yang membuang sampah sembarangan atau dengan kata lain tidak menjaga kebersihan kelas, maka akan di beri ancaman untuk melalukan piket selama 1 minggu.
3
Pendekatan Kebebasan
Pendekatan kebebasan adalah pendekatan yang dilakukan dengan guru membantu siswa agar mereka merasa bebas melakukan sesuatu didalam kelas, selama hal itu tidak menyimpang dari peraturan yang sudah ditetapkan dan disepakati.
Bertujuan agar peserta didik merasa bebas, melakukan kegiatan apa pun tanpa melanggar aturannya yang berlaku.
Contohnya: Seorang guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melalukan urusan sendiri apabila hal itu berguna, urusan itu seperti para peserta didik memperoleh kesempatan secara psikologi memkul resiko, mengatur  kegiatan sesuai cakupannya dan mengembangkan kemampuan memimpin diri sendiri.
4
Pendekatan  Resep
Pendekatan resep adalah  Pendekatan  yang didalamnya ada sebuah ketentuan yang dibuat oleh guru, bukan hanya untuk kepentingan guru melainkan  untuk kepentingan pengaturan kelas. Oleh sebab itu coba ingat kembali apa yang tidak disukai siswa disaat kita mengajar, yang mengakibatkan situasi kelas menjadi tidak efektif, disamping itu akan sangat baik apabila kita meminta hal-hal yang mereka sukai dari kita. hendaknya komentar-komentar dari semua siswa diperhatikan baik-baik dan kemudian dapat diaplikasikan dalam tindakan nyata.


Bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang efisien, karena didalam pendekatan resep ini rekomendasi daftar hal-hal yang harus dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Contohnya:
1.      Selalu menegur siswa secara empat mata.
2.      Jangan sekali-kali meninggikan suara pada waktu memperingati siswa
5
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran adalah pendekatan yang mengharapkan para guru untuk membuat suatu perencanaan pembelajaran yan matang, dan patuhilah tahapan-tahapan yang sudah kita buat sebelumnya,  karena kemampuan guru  dalam membuat perencanaan pembelajaran sekaligus mengimplementasikannya dalam kelas, merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk dapat mengelola kelas dengan baik.
Bertujuan agar Para Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses pembeljaran.
Contohnya: Apabila seorang guru menyajikan suatu pembelajaran yang disusun secara sistematis,  Tentu akan terhindar dari kejenuhan. karena mereka dapa t mengikuti pelajarannya secara bertahap, dan Sebaliknya siswa kan cepat lelah mengikuti pelajaran dari gurunya, karena mereka tidak paham.
6
Pendekatan perubahan Tingkah laku
Pendekatan perubahan tingkah laku yaitu upaya mengubah tingkah laku siswa didalam kelas dari yang kurang baik menjadi baik. Disamping itu kita juga perlu merangsang siswa agar dapat bertingkah laku positif didalam kelas dengan cara member pujian atau ucapan terimakasih selama mereka bisa menjaga kedisiplinan didalam kelas. Kebiasaan yang seperti ini tentu akan memberikan perasaan senang  dalam diri siswa.
Sesuai dengan pengertiannya: yaitu merubah prilaku siswa dari yang kurang baik menjadi baik, dn yang sudah baik menjadi lbih baik lagi.
Contohnya: selama ini kita sering memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab bersama sehingga menjadi gaduh, jika kebiasaan tersebut mengurangi kedisiplinan siswa, maka sebaiknya kita mengganti kebiasaan tersebut dengan hal lain yang dapat mengembalikan kedisiplinan siswa seperti memberikan suatu pertanyaan dan kemudian dijawab oleh individu atau bisa dilakukan dengan mengangkat tangan, dan kemudia guru mempersilahkan kepada siswa untuk menjawab  pertanyaan tersebut.
7
Pendekatan sosio-Emosional
Pendekatan ini diangkat dari anggapan dasar bahwa suasana yang mendukung proses balajar dan mengajar yang efektif merupakan fungsi dari hubungan yang positif antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Oleh sebab itu, tugas guru dalam mengelola kelas adalah membangun hubungan interpersonal dan mengembangkan iklim sosio-emosional yang positif di sekolah (Nurhadi, 1983: 183).
Bertujuan agar terwujudya kelas yang efektif dan pembelajaran yang efektif,  hal ini sangat bergantung pada Guru yang merupakan penentu utama atas hubungan antar dan iklim kelas.
Contohnya: Secara pribadi melibatkan diri dengan siswa; Menerima siswa tetapi bukan kepa prilakunya yang menyimpang: Menunjukkan kesedian untuk membantu siswa memecahkan masalah.
8
Pendekatan kerja kelompok
Pendekatan proses kelompok didasarkan atas dua macam anggapan dasar, yaitu bahwa kegiatan sekolah berlangsung dalam suasana kelompok, yaitu kelompok kelas. Kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang memiliki ciri-ciri seperti yang dimiliki oleh sistem sosial, lainnya.
Dalam hubungannya dengan kelompok kelas, maka tugas guru dalam mengelola kelas adalah berusaha mengembangkan dan mempertahankan suasana kelompok kelas yang efektif dan produktif. Oleh karenanya guru hendaknya mengembangkan dan mempertahankan kondisi yang menyangkut ciri-ciri kelompok kelas sebagai sistem sosial. Adapun ciri-ciri yang penting dimiliki oleh kelompok kelas sebagai sistem sosial adalah harapan,kepemimimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi dan keeratan.


Bertujuan untuk mengenalkan kepada para Manusia adalah makhluk social, yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Contohnya: Pada saat guru mengajar tentang suatu materi yang mungkin trdapat kesulitan pada materi itu, Guru dapat membentuk kelompok, agar para pereta didik merasa ringan untuk  memahami materi yang di ajarkan.
9
Pendekatan Elektis/Pluralistik
Pendekatan elektis/Pluralistik adalah pengelolaan kelas dengan menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi  menciptakan proses belajar dan mengajar agar  dapat berjalan efektif dan efisien.
Bertujuan untuk menciptakan Proses belajar agar dapat berjalan secara efektif dan efesien.
Contohnya:guru sudah mengancam siswa, yang selalu melanggar peraturan dikelas guru dapat mengancamny, akan dikeluarkan dari kelas, sedangkan guru dapat menerapkan pendekatan lain selain pendekatan ini, yaitu dengan cara mengajak siswa untuk bercerita dengan empat mata.
10
Pendekatan Penguatan
 Pendekatan penguatan tingkah laku
Pendekatan ini didasarkan atas pandangan bahwa apabila seorang siswa melakukan tingkah laku yang menyimpang mungkin disebabkan oleh dua hal, yaitu : siswa itu telah mempelajari tingkah laku yang menyimpang itu atau mungkin siswa justru belum mempelajari tingkah laku yang sebaiknya. Oleh sebab itu agar siswa tersebut mengetahui tingkah laku yang ia lakukan, maka setiap tingkah lakunya diikuti dengan konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku tersebut. Konsekuensi itu dibuat oleh seorang guru sebagai cara dalam melakukan pengelolaan kelas (Nurhadi,
Bertujuan untuk memotivasi siswa kepada prilaku yang baik, Karena disetiap hal yang dilakukan pasti ada konsekuensi dari perbuatan itu.
Contohnya, Ada seorang siswa yang selalu saja datang terlambat kesekolah, selanjutnya ada sebagian siswa yang selalu dating tepat waktu, pada situasi seperti inilah guru memberikan penguatan kepada siswa yang sering dating terlambat, penguatan dapat berupa nasihat, sedangkan siswa yang selalu dating tepat waktu, penguatannya dapat dengan cara member hadiah atau pujian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar