No
|
Pendekatan
pada Manajemen kelas
|
Arti
|
Tujuan
|
Contoh
|
1
|
Pendekatan
Kekuasaan
|
Pendekatan
kekuasan bukan berarti mengharuskan
para guru atau memosisikan dirinya sebagai penguasa, pendekatan kekuasaan disini memiliki
pengertian sebagai sikap konsisten dari seorang guru untuk menjadikan norma
atau aturan-aturan dalam kelas sebagai acuan untuk menegakkan kedisiplinan.
|
Untuk
dapat mewujudkan suasana belajar yang kondusif, karena disiplin merupakan
kekuatan utama. untuk mendukung hal tersebut.
|
Contohnya,
didalam sebuah kelas membuat suatu peraturan, apabila siswa terlambat masuk
pada jam yang sudah ditentukan akan diberikan sanksi, begitu juga dengan guru
kelasnya peraturan ini juga berlaku terhadap guru. sesuai yang sudah di
sepakati bersama
|
a. Pendekatan
perintah dan larangan
|
Pendekatan
Perintah dan larangan
Pendekatan larangan dan anjuran adalah pendekatan dalam pengelolaan kelas yang dilakukan dengan memberikan peraturan-peraturan yang isinya melarang siswa melakukan sesuatu yang mencemarkan kegiatan proses belajar-mengajar atau menganjurkan siswa untuk melakukan sesuatu yang mendukung proses belajar-mengajar (Nurhadi, 1983: 175) . Larangan dan anjuran ini akan efektif apabila disusun berdasarkan kontrak sosial, sehingga tidak dirasakan oleh siswa sebagai pembatasan yang diberikan oleh sekolah, tetapi lebih dirasakan sebagai kesepakatan bersama yang harus ditaati bersama. |
Agar
dapat mengembalikan suasana kondusif setelah sebelumnya terjadi suatu
keributan didalam kelas.
|
Contohnya:
Didalam kelas sudah dibuat peraturan
berupa perintah dan larangan yang harus dilaksanakan, apabila ada yang tidak
melaksanakan atau bahkan melanggar akan dijatuhi sanksi.
|
|
b. Pendekatan
Intimidasi
|
Pendekatan
intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras.
Teguran keras seperti(hukuman yang kasar, ejekan, hinaan, paksaaan, ancaman,
serta menyalahkan). Pendekatan ini iberikan pada situasi tertentu dengan
maksud untuk segera menghentikan perilaku peserta didik yang menyimpang.Namun
pendekatan ini hanya bersifat
pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala masalahnya,
bukan masalah itu sendiri. Kelemahan yang timbul dari penerapan pendekatan
ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan
peserta didik.
|
Bertujuan
agar menghentikan Prilaku yang menyimpang
dari seorang siswa atau kelompok siswa.
|
Contohnya:
Guru memergoki dua peserta didik yang sedang berkelahi. Kemudian guru
berteriak berhenti. Dengan harapa setelah mendengar suara guru, kedua peserta
didik itu berhenti berkelahi, kehadiran guru membuat mereka takut, takut
karena membayangkanakan memperoleh hukuman yang berat.
|
|
Pendekatan
Ancaman
|
Pendekatan
ancaman adalah pendekatan yang memberikan ancaman seperti penangguhan
nilai,pemberian tugas tambahan serta memberikan tugas-tugas yang bersifat
mendidik. perlu diingat bahwa pendekatan ini dilakukan dalam taraf kewajaran
dan diusahakan untuk tidak melukai perasaan siswa.
|
Tujuannya
adalah untuk member peringatan atau pelajaran kepada siswa ketika mereka
sudah mulai acuh terhadap peraturan yang sudah disepakati.
|
Contohnya:
Apabila guru mendapati siswa yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan
dikelas, maka guru dapat memberi ancaman seperti” siapa yang membuang sampah
sembarangan atau dengan kata lain tidak menjaga kebersihan kelas, maka akan
di beri ancaman untuk melalukan piket selama 1 minggu.
|
|
3
|
Pendekatan
Kebebasan
|
Pendekatan
kebebasan adalah pendekatan yang dilakukan dengan guru membantu siswa agar
mereka merasa bebas melakukan sesuatu didalam kelas, selama hal itu tidak
menyimpang dari peraturan yang sudah ditetapkan dan disepakati.
|
Bertujuan
agar peserta didik merasa bebas, melakukan kegiatan apa pun tanpa melanggar
aturannya yang berlaku.
|
Contohnya:
Seorang guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melalukan
urusan sendiri apabila hal itu berguna, urusan itu seperti para peserta didik
memperoleh kesempatan secara psikologi memkul resiko, mengatur kegiatan sesuai cakupannya dan
mengembangkan kemampuan memimpin diri sendiri.
|
4
|
Pendekatan Resep
|
Pendekatan
resep adalah Pendekatan yang didalamnya ada sebuah ketentuan yang
dibuat oleh guru, bukan hanya untuk kepentingan guru melainkan untuk kepentingan pengaturan kelas. Oleh
sebab itu coba ingat kembali apa yang tidak disukai siswa disaat kita
mengajar, yang mengakibatkan situasi kelas menjadi tidak efektif, disamping
itu akan sangat baik apabila kita meminta hal-hal yang mereka sukai dari
kita. hendaknya komentar-komentar dari semua siswa diperhatikan baik-baik dan
kemudian dapat diaplikasikan dalam tindakan nyata.
|
Bertujuan
untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang efisien, karena didalam
pendekatan resep ini rekomendasi daftar hal-hal yang harus dilakukan dan yang
tidak dilakukan.
|
Contohnya:
1.
Selalu menegur siswa secara empat
mata.
2. Jangan
sekali-kali meninggikan suara pada waktu memperingati siswa
|
5
|
Pendekatan
Pengajaran
|
Pendekatan
pengajaran adalah pendekatan yang mengharapkan para guru untuk membuat suatu
perencanaan pembelajaran yan matang, dan patuhilah tahapan-tahapan yang sudah
kita buat sebelumnya, karena kemampuan
guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran sekaligus mengimplementasikannya dalam kelas, merupakan
pendekatan yang sangat efektif untuk dapat mengelola kelas dengan baik.
|
Bertujuan
agar Para Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses pembeljaran.
|
Contohnya:
Apabila seorang guru menyajikan suatu pembelajaran yang disusun secara
sistematis, Tentu akan terhindar dari
kejenuhan. karena mereka dapa t mengikuti pelajarannya secara bertahap, dan
Sebaliknya siswa kan cepat lelah mengikuti pelajaran dari gurunya, karena
mereka tidak paham.
|
6
|
Pendekatan
perubahan Tingkah laku
|
Pendekatan
perubahan tingkah laku yaitu upaya mengubah tingkah laku siswa didalam kelas
dari yang kurang baik menjadi baik. Disamping itu kita juga perlu merangsang
siswa agar dapat bertingkah laku positif didalam kelas dengan cara member
pujian atau ucapan terimakasih selama mereka bisa menjaga kedisiplinan
didalam kelas. Kebiasaan yang seperti ini tentu akan memberikan perasaan
senang dalam diri siswa.
|
Sesuai
dengan pengertiannya: yaitu merubah prilaku siswa dari yang kurang baik
menjadi baik, dn yang sudah baik menjadi lbih baik lagi.
|
Contohnya:
selama ini kita sering memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab bersama
sehingga menjadi gaduh, jika kebiasaan tersebut mengurangi kedisiplinan
siswa, maka sebaiknya kita mengganti kebiasaan tersebut dengan hal lain yang
dapat mengembalikan kedisiplinan siswa seperti memberikan suatu pertanyaan
dan kemudian dijawab oleh individu atau bisa dilakukan dengan mengangkat
tangan, dan kemudia guru mempersilahkan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
|
7
|
Pendekatan
sosio-Emosional
|
Pendekatan
ini diangkat dari anggapan dasar bahwa suasana yang mendukung proses balajar
dan mengajar yang efektif merupakan fungsi dari hubungan yang positif antara
guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Oleh sebab itu, tugas guru
dalam mengelola kelas adalah membangun hubungan interpersonal dan
mengembangkan iklim sosio-emosional yang positif di sekolah (Nurhadi, 1983:
183).
|
Bertujuan
agar terwujudya kelas yang efektif dan pembelajaran yang efektif, hal ini sangat bergantung pada Guru yang
merupakan penentu utama atas hubungan antar dan iklim kelas.
|
Contohnya:
Secara pribadi melibatkan diri dengan siswa; Menerima siswa tetapi bukan kepa
prilakunya yang menyimpang: Menunjukkan kesedian untuk membantu siswa
memecahkan masalah.
|
8
|
Pendekatan
kerja kelompok
|
Pendekatan
proses kelompok didasarkan atas dua macam anggapan dasar, yaitu bahwa
kegiatan sekolah berlangsung dalam suasana kelompok, yaitu kelompok kelas.
Kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang memiliki ciri-ciri seperti
yang dimiliki oleh sistem sosial, lainnya.
Dalam hubungannya dengan kelompok kelas, maka tugas guru dalam mengelola kelas adalah berusaha mengembangkan dan mempertahankan suasana kelompok kelas yang efektif dan produktif. Oleh karenanya guru hendaknya mengembangkan dan mempertahankan kondisi yang menyangkut ciri-ciri kelompok kelas sebagai sistem sosial. Adapun ciri-ciri yang penting dimiliki oleh kelompok kelas sebagai sistem sosial adalah harapan,kepemimimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi dan keeratan. |
Bertujuan
untuk mengenalkan kepada para Manusia adalah makhluk social, yang tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain.
|
Contohnya:
Pada saat guru mengajar tentang suatu materi yang mungkin trdapat kesulitan
pada materi itu, Guru dapat membentuk kelompok, agar para pereta didik merasa
ringan untuk memahami materi yang di
ajarkan.
|
9
|
Pendekatan
Elektis/Pluralistik
|
Pendekatan
elektis/Pluralistik adalah pengelolaan kelas dengan menggunakan berbagai
macam pendekatan yang memiliki potensi
menciptakan proses belajar dan mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien.
|
Bertujuan
untuk menciptakan Proses belajar agar dapat berjalan secara efektif dan
efesien.
|
Contohnya:guru
sudah mengancam siswa, yang selalu melanggar peraturan dikelas guru dapat
mengancamny, akan dikeluarkan dari kelas, sedangkan guru dapat menerapkan
pendekatan lain selain pendekatan ini, yaitu dengan cara mengajak siswa untuk
bercerita dengan empat mata.
|
10
|
Pendekatan
Penguatan
|
Pendekatan penguatan tingkah laku
Pendekatan ini didasarkan atas pandangan bahwa apabila seorang siswa melakukan tingkah laku yang menyimpang mungkin disebabkan oleh dua hal, yaitu : siswa itu telah mempelajari tingkah laku yang menyimpang itu atau mungkin siswa justru belum mempelajari tingkah laku yang sebaiknya. Oleh sebab itu agar siswa tersebut mengetahui tingkah laku yang ia lakukan, maka setiap tingkah lakunya diikuti dengan konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku tersebut. Konsekuensi itu dibuat oleh seorang guru sebagai cara dalam melakukan pengelolaan kelas (Nurhadi, |
Bertujuan
untuk memotivasi siswa kepada prilaku yang baik, Karena disetiap hal yang
dilakukan pasti ada konsekuensi dari perbuatan itu.
|
Contohnya,
Ada seorang siswa yang selalu saja datang terlambat kesekolah, selanjutnya
ada sebagian siswa yang selalu dating tepat waktu, pada situasi seperti
inilah guru memberikan penguatan kepada siswa yang sering dating terlambat,
penguatan dapat berupa nasihat, sedangkan siswa yang selalu dating tepat
waktu, penguatannya dapat dengan cara member hadiah atau pujian.
|
Senin, 29 April 2013
Pendekatan Pada Manajemen kelas
Langganan:
Postingan (Atom)